Posted on 37 Desember 2013 » Category : Wawancara » Hit: 251
James Riady : Jiwa Modernis Penting untuk Memajukan Daerah

Salah seorang pengusaha ternama di Indonesia maupun luar negeri, James Riady, menyempatkan diri untuk memberikan public lecture atau kuliah umum bagi para guru se kota Sumbawa Besar dan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi di Sumbawa. Di hadapan para peserta, Big Bos Lippo grup itu mengemukakan, untuk memajukan daerah membutuhkan suatu system kepercayaan yang benar. Karena itu, ia melihat Sumbawa memiliki potensi karena untuk membangun suatu daerah atau bangsa dengan membangun sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Sumber daya alam memang kaya, tetapi lebih penting lagi adalah sumber daya manusia. Tapi dalam membangun sumber daya manusia, tidak sedikit orang-orang di sini pintar-pintar. Juga bisa melihat budaya, filasafat dan system kepercayaan yang ada untuk bisa memajukan yang tidak ada menjadi ada.
Ia mengatakan, di Sumbawa dengan Islam yang modernis. “Tapi apa iya dengan Islam yang modernis jiwanya sungguh bagus. Karena memang Indonesia ini akan bisa maju jika ke arah modernis,” ujar konglomerat ini saat memberi kuliah umum pada para peserta Jum’at (15/11/2013).
Dikatakan, silahkan di dalam jiwa modernis menolak segala teologi yang ada. Di dalam jiwa yang modernis akan dapat melakukan segala cara yang dapat memajukan daerah, komunitas dan juga agamanya.
“Jika jiwa modernis ini sungguh ada di Sumbawa, maka itulah yang mendorong suatu individu untuk memajukan suatu pendidikan sebagai suatu jawaban terhadap permasalahan di tengah masyarakat dan segala masalah bangsa,” jelasnya.
Di dalam gerakan modernis ini telah mementingkan pendirian sekolah di seluruh Indonesia. Dengan itu bisa melihat dunia sekarang sebagai dunia globalisasi dan maju. Karena sedang memasuki dunia yang maju dengan pesat di dalam teknologi, ekonomi, pasar, kesehatan bahkan memasuki level penekanan pada hak azasi manusia dan demokrasi. Hal ini menyebabkan masyarakat dunia maju dalam segi ekonomi yang bertumbuh pesat. Di mana saat ini pertumbuhan ekonomi sekitar 60 triliun dolar. Artinya omzet penjualan dari pemain semua orang baik pemerintah maupun pribadi.
Pertumbuhannya, sambung James, sangat pesat sekali dan 30 tahun dari sekarang akan menjadi 180 triliun US dolar. Artinya akan meningkatkan kekayaan baru sekitar 5 kali lipat. Berarti kekayaan baru akan diciptakan oleh mereka yang berpendidikan dan memiliki mentalitas yang kuat, tahan banting, tidak cengeng. Maka mereka pasti akan mendapat bagian dari sebuah kekayaan yang baru itu.
Tapi jika dilihat secara jujur, bahwa itu semua hanya satu sisi dari mata uang. Sisi lain dari mata uang adalah dunia ini banyak masalah. Jika kemajuan dari dunia begitu pesat, kenapa kebencian dan kejahatan meningkat, imoralitas, drugs, rokok merajalela di dunia. Padahal ekonominya maju, tapi banyak kantong kemiskinan ekstrim, banyak keluarga yang lemah, cerai secara resmi dan tidak remsi.
“Jadi kita bisa melihat dua sisi dari mata uang ini karena masalahnya begitu komulatif,” papar James .
Karena waktu yang terbatas, public lecture tersebut pun diakhir pada pukul 16.30 Wita. Sebab rombongan James Riady harus bertolak ke Jakarta untuk keperluan bisnisnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Dr. Zullkieflimansyah, M.Cs., selaku penyelenggara kegiatan bersama Dinas Diknas Sumbawa. Dalam public lecture tersebut, James Riady menekankan pentingnya pendidikan di dalam kehidupan.
Sebelum kegiatan dimulai, Rektor UTS, Dr. Zulkieflimansyah, mengemukakan, jika James sudah memasuki sebuah Propinsi atau kota, biasanya yang lain akan mengikuti. “Itulah salah satu ide dasar pendirian UTS karena banyak pengusaha dari Jakarta datang ke Sumbawa mengatakan untuk apa membangun kampus di Sumbawa. Ambil saja calon mahasiswa yang terbaik dari Sumbawa untuk berkuliah di UI, UGM, IPB dan lain-lain,” kata DR Zul.
Tapi ide dasarnya sangat simple, karena human development indeksnya yang terendah di Indonesia. “Saya pernah diminta oleh Gubernur dan Bupati agar IPM NTB tidak jelek-jelek amat. Sehingga atas saran BPS selaku mitra kerja Komisi XI di DPR-RI, NTB tidak bisa meningkat IPMNya kalau kebanyakan lulusan SMANya bersekolah di Jawa. Jadi human development indeksnya akan selalu berada di titik nadir, jika lulusan SMAnya berkuliah di Malang, Jogja, Jakarta dan sebagainya,” papar Rektor UTS.
Maka satu-satunya cara memperbaikinya adalah mengrade satu institusi pendidikan yang berkualitas di Sumbawa, sehingga tidak hanya anak-anak Sumbawa yang berkuliah, tapi juga anak-anak Jakarta akan merasa bangga berkuliah di UTS.
Bahkan mulai tahun depan, UTS dengan fakultas bioteknologinya harus menjadi fakultas bioteknologi terbaik di Indoensia. Targetnya bukan asal sekolah, bioteknologi dan metalurgi menjadi yang terbaik.
Wakil Bupati Sumbawa, Arasy Muhkan, saat membuka kegiatan, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada UTS yang telah mendatangkan James Riady ke Sumbawa. Pasalnya yang bersangkutan cukup sulit untuk didatangkan, selama ini hanya mengetahuinya melalui televisi dan media cetak.
Pendidikan, kata Wabup, harus bertumpu pada konsep pertumbuhan, pengembangan, pembaharuan dan keberlangsungannya. Sehingga pengembangan pendidikan nasional harus dikelola secara dinamis dan berkepanjangan secara nasional.
“Pendidikan merupakan jembatan emas, jalan berkarya nantinya. Spektrum dunia pendidikan tidak mengenal ruang dan batas,” jelas Wabup.

Sumber : pulausumbawanews.com, 14/11/2013